Kamis, 04 Desember 2014

Sifat Khusnudzan

Khusnudzan

Kita akan mempelajari beberapa hal penting tentang sifat khusnudzan, seperti Pengertian, cara menumbuhkan sifat khusnudzan, pengaruh sifat khusnudzan bagi kehidupan, dan contoh sifat khusnudzan dalam kehidupan.

Khusnudzan : Always Positive
Khusnudzan : Always Positive

Pengertian Khusnudzan

Husnudzan atau Khusnudzan adalah sifat berbaik sangka kepada orang lain. Sikap ini harus dimiliki oleh setiap orang Islam, karena bagian dari akhlak mahmudah (terpuji). Husnudzan adalah lawan dari Su'udzan yang artinya adalah berburuk sangka. Orang yang husnudzan akan selalu berbaik sangka kepada orang lain. Misalnya jika ada orang yang mendapatkan sebuah keberuntungan dia ikut merasakan senang dan ikut bersyukur bahwa kenyataan tersebut diperoleh dari hasil kerja keras dan atas kehendak Allah kepadanya.

Orang yang memiliki sifat husnudzan akan merasakan kesenangan dan ketentraman hati, tidak gelisah. Ia meyakini bahwa nasib serta kedudukan manusia dalam hidupnya sudah diatur oleh Allah sedemikian rupa, satu sama lain berbeda.

Cara-Cara Menumbuhkan Sifat Khusnudzan

  1. Melatih hati untuk selalu menyadari bahwa apapun yang dimiliki orang lain serta yang diusahakan adalah bagian dari taqdir Allah.
  2. Menyadari bahwa semua orang memiliki kesuksesan, walaupun kesuksesan itu tidak sama.
  3. Berusaha menumbuhkan rasa syukur kepada Allah.
  4. Berusaha kerja keras dalam mencapai sukses hidup, sehingga tidak sempat mengorek kelemahan orang lain.
  5. Berusaha berteman atau bersahabat dengan orang-orang yang baik akhlaknya.

Pengaruh Sifat Khusnudzan Dalam Kehidupan

  1. Merasakan ketentraman hati.
  2. Terjauhkan dari sifat tamak dan rakus serta hasud dan dengki.
  3. Tumbuhnya rasa syukur kepada Allah.
  4. Akan disenangi orang lain.
  5. Dijauhkan Allah dari dosa-dosa.
  6. Mengokohkan persatuan dan kesatuan masyarakat.

Contoh Sifat Khusnudzan

Bila suatu saat ada orang di depan rumah kita, dan orang itu sedang melihat-lihat pohon jambu yang ada tepat didepan rumah kita. Kita tidak boleh su'udzan dan mengira orang itu akan mencuri jambu. Curiga boleh, asal tetap teguh pada iman dan jangan sampai curiga itu menjadi su'udzan. Kita harus senantiasa bersifat khusnudzan dan berfikir mungkin orang itu penasaran melihat buah jambu yang kita miliki ini berbuah sangat banyak.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut yang harus kita lakukan adalah keluar rumah dan bertanya pada orang tersebut, apa sebenarnya yang sedang dia lakukan. Jika dia sedang kelaparan dan ingin meminta beberapa jambu untuk mengganjal perutnya, maka berikanlah jambu secukupnya saja untuk orang itu. Dan apabila orang itu hanya melihat-lihat dan tidak berniat untuk meminta, maka tidak ada salahnya kita menawarinya jambu, barangkali dia mau. Janganlah pelit dengan apa yang kita miliki, Allah akan selalu menggandakan apa yang kita beri kepada orang lain, sekecil apapun pemberian kita, jika dilakukan dengan ikhlas maka pasti ada kebaikan di baliknya.
Sifat Khusnudzan
4/ 5
Oleh