Cara Menghargai Uang - Mengharagai uang adalah hal yang cukup sulit bagi sebagian besar orang terutama yang hidup pada kondisi Kaya atau Menengah keatas. Di zaman yang modern dan sudah mengenal teknologi ini tentunya mencari uang adalah merupakan hal yang mudah, begitupun sebaliknya, menghambur-hamburkan uang juga merupakan hal yang mudah juga tentunya. Pada artikel ini saya akan mengajak Anda untuk Belajar Menghargai Uang yang caranya bisa dibilang gampang-gampang susah.
Cara Menghargai Uang |
Apa yang dimaksud menghargai uang? Menghargai uang adalah kondisi dimana kita tidak membelanjakan atau membeli sesuatu yang dikiranya tidak terlalu penting atau hanya untuk kesenangan belaka. Seperti yang tertulis dalam Al-qur'an surat Al-Isra ayat 27 :
إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا
Artinya :"Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan, dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Rabb-nya." – (QS.Al-Isra: 27)
Bagaimana cara menghargai uang? Caranya cukup mudah, yaitu dengan menggunakan uang dengan bijak dan tidak sembarangan dalam hal membeli barang atau membelanjakan uang.
Apa yang harus saya lakukan jika memiliki uang? Yang harus Anda lakukan adalah dengan menabung uang tersebut dan atau menggunakan uang tersebut agar bisa bermanfaat bagi diri Anda sendiri dan orang lain. Semisal dengan menabung untuk modal usaha, menabung untuk biaya sekolah di masa depan, membelanjakan uang untuk aset perhiasan atau rumah yang di kemudian hari nilai jualnya bisa bertambah. Serta jangan lupa untuk menyisihkan sebagian harta kita bagi orang yang kurang mampu. Sebagaimana Allah SWT Berfirman :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا أَنفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَ يَوْمُُ لاَّ بَيْعُُ فِيهِ وَلاَخُلَّةٌ وَلاَ شَفَاعَةٌ وَالْكَافِرُونَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Artinya :"Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi persahabatan yang akrab dan tidak ada lagi syafa’at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim." (QS.Al-Baqarah: 254)
Lalu apa susahnya untuk kita menghargai uang? apa susahnya membelanjakan uang hanya untuk kebutuhan yang bermanfaat saja? apa susahnya membelanjakan uang di jalan Allah? Bersyukurlah untuk Anda yang mendapatkan rezeki lebih dan bersyukurlah Anda jika Anda senantiasa bersedekah dan berinfaq.
Sedikit cerita tentang pengalaman saya saat ini. Saya adalah seorang Siswa di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo. Di sekolah saya bisa dibilang biayanya cukup mahal entah itu biaya sekolah atau kebutuhan makan di sekolah. Dan pada Suatu hari saya pernah membandingkan berapa keuntungan yang diperoleh oleh salah satu penjual nasi di kantin.
Nasi Campur Telur seharga Rp7000,- itulah makanan sehari-hari saya di kantin. Yang lauknya terdiri dari ; nasi, telur dadar, tahu, kering tempe, mie goreng, dan sambal.
Sekarang mari kita bandingkan antara Modal dengan Keuntungannya :
harganya kita misalkan saja dengan porsi yang di dapat.
Nasi : Rp2500
Telur dadar : Rp3000
Tahu : Rp250
Kering Tempe : Rp250
Mie Goreng : Rp500
Sambal : Rp200
Kertas Minyak & Kantong Plastik : Rp200
Total : Rp6900
Itu belum ditambah sama minyak, listrik, dan capeknya. Bagaimana? Bisakah Anda hidup dengan keuntungan seperti itu? Belum lagi ditambah Saingannya dengan kantin lainnya. Satu-satunya yang bisa dibilang menguntungkan adalah dengan menjual minumnya yaitu Es-Teh seharga Rp2000. Jadi, kasian kan jika saya hanya membeli makan tanpa membeli minum. Mereka dapat untung darimana?
Mungkin itu yang dapat saya sampaikan mengenai Cara Menghargai Uang, tetaplah hemat dan jangan menggunakan uang untuk sesuatu yang tidak perlu. Sekian dan semoga bermanfaat.
Lalu apa susahnya untuk kita menghargai uang? apa susahnya membelanjakan uang hanya untuk kebutuhan yang bermanfaat saja? apa susahnya membelanjakan uang di jalan Allah? Bersyukurlah untuk Anda yang mendapatkan rezeki lebih dan bersyukurlah Anda jika Anda senantiasa bersedekah dan berinfaq.
Sedikit cerita tentang pengalaman saya saat ini. Saya adalah seorang Siswa di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo. Di sekolah saya bisa dibilang biayanya cukup mahal entah itu biaya sekolah atau kebutuhan makan di sekolah. Dan pada Suatu hari saya pernah membandingkan berapa keuntungan yang diperoleh oleh salah satu penjual nasi di kantin.
Nasi Campur Telur seharga Rp7000,- itulah makanan sehari-hari saya di kantin. Yang lauknya terdiri dari ; nasi, telur dadar, tahu, kering tempe, mie goreng, dan sambal.
Sekarang mari kita bandingkan antara Modal dengan Keuntungannya :
harganya kita misalkan saja dengan porsi yang di dapat.
Nasi : Rp2500
Telur dadar : Rp3000
Tahu : Rp250
Kering Tempe : Rp250
Mie Goreng : Rp500
Sambal : Rp200
Kertas Minyak & Kantong Plastik : Rp200
Total : Rp6900
Itu belum ditambah sama minyak, listrik, dan capeknya. Bagaimana? Bisakah Anda hidup dengan keuntungan seperti itu? Belum lagi ditambah Saingannya dengan kantin lainnya. Satu-satunya yang bisa dibilang menguntungkan adalah dengan menjual minumnya yaitu Es-Teh seharga Rp2000. Jadi, kasian kan jika saya hanya membeli makan tanpa membeli minum. Mereka dapat untung darimana?
Mungkin itu yang dapat saya sampaikan mengenai Cara Menghargai Uang, tetaplah hemat dan jangan menggunakan uang untuk sesuatu yang tidak perlu. Sekian dan semoga bermanfaat.
Cara Menghargai Uang
4/
5
Oleh
Niddul